Blog yang berisikan Motivasi Hidup

Inilah Negeri yang Penuh Jeritan.

 
Negeri ini penuh dengan Jeritan. Pagi, siang, sore, bahkan sampai malam, hampir setiap sudut orang menjerit. Di ibu kota, desa-desa, di perkampungan. Di dalam rumah, di luar rumah, di pinggiran jalan. Di mall, di pasar-pasar traisional dan modern, di toko-toko. Di tempat orang kaya, di tempat ornag miskin. Semuanya menjerit.
Namun, negeri ini seakan sudah sangat tuli mendengar jeritan-jeritan itu. hingga semuanya berlalu seakan sebuah senandung yang tercipta setiap waktu.
Mereka yang miskin menjerit, ketika harga-harga kebutuhan pokok melonjak naik. Namun, mereka yang diharapkan dapat menolong, hanya melakukan tindakan-tindakan yang sedikit sekali membantu. Hingga jeritan rakyat miskin mengering dan hanya dapat tertunduk pasrah dengan keadaan.
Para petani-petani menjerit. Kala harga pupuk melonjak, dan pemerintah hanya dapat melakukan operasi dadakan untuk memeriksa apa yang menjadi penyebab kenaikan harga pupuk itu. namun solusinya? Hmm.. mungkin petani di suruh menaikkan harga hasil tanam mereka. Dan ‘mereka’ berjanji akan melakukan tindakan agar hal yang sama tidak terulang kembali.
Pemerintah pun ikut menjerit. Ketika mereka mempertanyakan kenapa semua permasalahan seolah-olah selalu datang dari mereka yang seakan tidak pernah becus memimpin rakyatnya. Tapi, mengapa mereka tidak mau menjerit kalau sebenarnya mereka telah berusaha memberikan yang terbaik kepada bangsanya, sehingga tidak patut kalau semua permasalahan itu akibat pemerintahnya.
Para pelajar pun menjerit. Ketika mereka yang berkeinginan kuat untuk bersekolah hingga mendapat gelar sarjana, tetapi masih di paksa untuk membayar sejumlah uang yang dirasa masih terlalu besar untuk beberapa golongan. Katanya, sekolah digratiskan, tetapi? Entahlah! Mungkin itu hanya sekedar penyenang hati mereka yang tidur di emperan untuk mendapat gelar sebagai seorang ‘terpelajar’. Kebijakan-kebijakan baru yang dibuat, membuat pelajar-pelajar pun ikut menjerit ketakutan setiap tahun. Katanya sich untuk menaikkan standar pendidikan negeri ini. Tapi apa iya?
Yang kaya pun tak mau ikut ketinggalan. Mereka saling menjerit, memamerkan kekayaan yang mereka miliki. Apalagi para pejabat, yang tidak berhenti menjerit dengan korupsi-korupsi yang mereka lakukan seolah tanpa dosa. Selalu berbicara undang-undang dan hukum ketika di sindir soal uang Negara yang hilang di kantong mereka. Namun, pada hasilnya, mereka yang korupsi sebegitu banyaknya, hanya di beri hukuman yang tidak sebanding, serta denda yang dirasa sangat begitu kecil. Bahkan mereka mendapat bonus fasilitas mewah didalam penjara. Mereka terus menjerit untuk berkata ‘kami akan menuntaskan kasus korupsi di Negara ini’! sedangkan yang menjerit itu, kita tidak pernah tahu, apakah ia pun terbebas dari kejahatan korupsi.
Untuk yang beruang, cukup menjerit beberapa waktu di dalam penjara. Sedangkan mereka yang miskin harus tahan menjerit bertahun-tahun di dalam penjara. Mungkin yang miskin tidak tahu cara berkelakuan baik, sehingga tidak mendapatkan remisi yang bisa memotong setengah masa kurungan mereka.
Negara ini setiap hari penuh dengan jeritan-jeritan yang menakutkan. Jeritan mahasiswa yang berdemo. Jeritan bentrokan antar warga. Jeritan mereka yang menjadi korban kejahatan. Jeritan bayi-bayi yang terbuang. Jeritan para pejabat koruptor yang bebas berkeliaran. Jeritan Pertiwi….!!!! Dan sampai kapan???? Rasanya sudah sangat frustasi untuk menjawab.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori kata bijak dengan judul Inilah Negeri yang Penuh Jeritan.. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://zeinsee.blogspot.com/2013/06/inilah-negeri-yang-penuh-jeritan.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: zeinsee - Rabu, 05 Juni 2013

Belum ada komentar untuk "Inilah Negeri yang Penuh Jeritan."

Posting Komentar