Blog yang berisikan Motivasi Hidup

Sabtu, 31 Agustus 2013

Kisah Hidupku di Negri Seberang.


Ku kumpulkan sepeser uang dari jerih payahku demi bertahan hidup untuk berkelanjutan.meski diriku ini mengumpulkan dari seberang negri,diriku tetap berjuang untuk mendapatkannya hanya ingin bisa merasakan sesuap nasi untuk bisa bertahan hidup.
kini dirikupun yang terpinggirkan dari suasana keluarga karena mereka tak pernah menganggapku ada jika di sampingnya.
akupun ingin merasakan apa yang orang-orang rasakan di tengah hangatnya kebersamaan,canda tawa,dan kehangatan suasana indahnya yang tak tergantikan dari segala benak semua.
kini....diriku hanya bisa berbayang-bayang bagaimana jika suatu saat bisa merasakan perkumpulan keluarga yang begitu indah.
dan saat ini hanyalah bunyi hewan-hewan pada yang berbunyi pada tiap sore dan malamlah temanku untuk memberikan suasana keramaian.
aku selalu berharap semoga tuhan memberikan suasana yang indah nantinya.
zeinsee kata mutiara

Perjuanganku Demi Menyambung Hidup


Ku rasa air mata ku ingiin tumpah..Namun aku selalu mencoba tuk kuat dan aku pun tersenyum ''Inilah jalan yang terbaik dariNya ''.Aku hanya perlu berdo'a berusaha dan mensyukurinya..
Hari yang kulalui slalu di hiasi tanda tanya.. Apakah ini ??
Sejak kecil saat aku belum tau betapa berartinya seorang Ibu.. aku ingat aku slalu menyusahkannya hingga beliau pergi dan tak mau mengasuhku.. Entah karena ini apa karana ekonomi keluargaku yang lemah..??Bahkan selama beliau pergi dulu aku tak pernah merindukannya,beliau seperti orang laen bagiku.. Namun aku yakin Ibu sangatlah sayang sama aku..
Sekarang saat aku merindukanya ingin memeluknya ,ingin tidur dipangkuanya ..beliau telah tiada untuk selama-lamanya.. Hemzz'''' rasanya sedih sekali .. Bahkan dulu aku tak merasa kehilangan saat beliau pergi ke sang Pencipta.. Maklum masih berumur 6 tahunan.. Aku hanya tersenyum mengingat kejadian itu..
Aku rindu raut wajahmu Ma.. Semoga engkau sllalu tersenyum disana.. Aku akan selalu berusaha berdo'a untukmu dan menjaga sikapku didunia ini agar engkau bahagia di Alam sana..
Ada lagi yang membuat ku gundah saat melihat Ayah dan Ibuku yang baru.Kalau mereka kaya sih ga masalah tapi mereka orang miskin udah miskin banyak anaknya.. lucu melihat adik-adik tiriku yang masih kecil-kecil.. Senang sedih bercampur haru... Maafkan aku Ayah..
rizkiku cuma segini semoga aku selalu bisa membantu engkau..
Tiada hari tanpa memikirkan mereka. Kadang aku iri sama orang laen ''bahagia mempunyai bapak ibu kandung yang masih utuh .Sayangi mereka sob,jangan sampai kalian menyesal nanti.
Semoga perjalananku masih panjang semoga semua cita-cita ku tercapai..
Dan semoga aku selalu mengingatMu ya Allah.. meskipun aku tak bisa menghindari rasa sedih ini namun aku bahagia diizinkan mengerti semua ini..!?
Jumat, 02 Agustus 2013

Tumpukan Sampahku Menjadi Rejekiku.


Perlu waktu lama untuk bisa mewujudkan keinginanku tinggal di suatu daerah yang tenang, sejuk dan bersih udaranya. Maka aku memilih tinggal di daerah Bogor. Apalagi aku sangat suka dengan tanaman maka tersalurlah hobyku karena rumahku yang mungil ini masih memiliki halaman yang cukup luas. Tapi tidaklah mudah mengubah kebiasaan hidup di tengah kota ke kehidupan di daerah seperti ini, sehingga kadang memunculkan masalah dalam diriku sendri. Salah satunya adalah masalah membuang sampah.
Saat tinggal di Jakarta membuang sampah tinggal dimasukkan ke bak sampah dan tukang sampah akan mengambilnya sampai bersih. Apapun tinggal dilempar ke bak itu, pakaian bekas, perabotan yang sudah tak terpakai, kertas, mainan, dll.  Beres semua tak perlu repot. Sekarang masalah itu muncul dan sangat memusingkan karena tidak ada lagi tukang sampah di tempat ini, sedangkan kebiasaanku selain banyak sampah dari dapur juga membuang dan mengganti barang-barang yang sudah tidak begitu bagus. Kemana harus membuangnya?.
Akhirnya aku menemukan jawabannya ketika melihat seorang bapak yang setiap hari membawa karung lewat di depanku. Ternyata dia mencari dan mengumpulkan plastik-plastik yang hanyut di sungai tak jauh dari rumahku. Kemudian aku memisahkan sampah plastik, barang-barang bekas dan kertas-kertas dari sampah dapur dan aku letakkan di dekat pagar rumah supaya bisa diambil bapak itu. Aku lega dan bapak itu senang dapat banyak barang bekas yang bisa dia jual lagi.
Mungkin karena senang sering mendapat barang-barang yang bisa dia jual, maka dia kadang memberiku daun singkong, daun pepaya, atau hasil kebun lainnya. Karena aku melihat begitu banyak tanaman yang tidak begitu dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar maka kucoba mengolahnya menjadi makanan yang lebih terasa enak. Aku buat kripik dari daun singkong, daun pepaya, daun mengkudu juga daun sambungnyawa, bahkan juga aku coba membuat nuget dari daun-daun tersebut. Pertama aku makan sendiri kemudian kubagikan ke tetangga dan setelah itu kutawarkan ke teman-temanku yang tinggal di Jakarta yang tentunya suka dengan makanan sehat. Ternyata banyak yang suka.
Aku ingin mengajak masyarakat di sekitarku untuk memanfaatkan apapun yang ada di sekitarnya untuk menambah penghasilan keluarga. Karena seringkali kita tidak bisa melihat peluang dan cenderung menganggap remeh dengan apa yang kita miliki sehingga kesempatan itu diambil oleh orang lain.
Dan sesungguhnya dengan melakukan suatu langkah yang sederhana bahkan seperti tak ada arti dan nilainya  bisa memberi manfaat dan membuka jalan bagi yang sedang dalam kesulitan.

zeinsee kata bijak