Blog yang berisikan Motivasi Hidup

Tumpukan Sampahku Menjadi Rejekiku.


Perlu waktu lama untuk bisa mewujudkan keinginanku tinggal di suatu daerah yang tenang, sejuk dan bersih udaranya. Maka aku memilih tinggal di daerah Bogor. Apalagi aku sangat suka dengan tanaman maka tersalurlah hobyku karena rumahku yang mungil ini masih memiliki halaman yang cukup luas. Tapi tidaklah mudah mengubah kebiasaan hidup di tengah kota ke kehidupan di daerah seperti ini, sehingga kadang memunculkan masalah dalam diriku sendri. Salah satunya adalah masalah membuang sampah.
Saat tinggal di Jakarta membuang sampah tinggal dimasukkan ke bak sampah dan tukang sampah akan mengambilnya sampai bersih. Apapun tinggal dilempar ke bak itu, pakaian bekas, perabotan yang sudah tak terpakai, kertas, mainan, dll.  Beres semua tak perlu repot. Sekarang masalah itu muncul dan sangat memusingkan karena tidak ada lagi tukang sampah di tempat ini, sedangkan kebiasaanku selain banyak sampah dari dapur juga membuang dan mengganti barang-barang yang sudah tidak begitu bagus. Kemana harus membuangnya?.
Akhirnya aku menemukan jawabannya ketika melihat seorang bapak yang setiap hari membawa karung lewat di depanku. Ternyata dia mencari dan mengumpulkan plastik-plastik yang hanyut di sungai tak jauh dari rumahku. Kemudian aku memisahkan sampah plastik, barang-barang bekas dan kertas-kertas dari sampah dapur dan aku letakkan di dekat pagar rumah supaya bisa diambil bapak itu. Aku lega dan bapak itu senang dapat banyak barang bekas yang bisa dia jual lagi.
Mungkin karena senang sering mendapat barang-barang yang bisa dia jual, maka dia kadang memberiku daun singkong, daun pepaya, atau hasil kebun lainnya. Karena aku melihat begitu banyak tanaman yang tidak begitu dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar maka kucoba mengolahnya menjadi makanan yang lebih terasa enak. Aku buat kripik dari daun singkong, daun pepaya, daun mengkudu juga daun sambungnyawa, bahkan juga aku coba membuat nuget dari daun-daun tersebut. Pertama aku makan sendiri kemudian kubagikan ke tetangga dan setelah itu kutawarkan ke teman-temanku yang tinggal di Jakarta yang tentunya suka dengan makanan sehat. Ternyata banyak yang suka.
Aku ingin mengajak masyarakat di sekitarku untuk memanfaatkan apapun yang ada di sekitarnya untuk menambah penghasilan keluarga. Karena seringkali kita tidak bisa melihat peluang dan cenderung menganggap remeh dengan apa yang kita miliki sehingga kesempatan itu diambil oleh orang lain.
Dan sesungguhnya dengan melakukan suatu langkah yang sederhana bahkan seperti tak ada arti dan nilainya  bisa memberi manfaat dan membuka jalan bagi yang sedang dalam kesulitan.

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori kata bijak dengan judul Tumpukan Sampahku Menjadi Rejekiku.. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://zeinsee.blogspot.com/2013/08/tumpukan-sampahku-menjadi-rejekiku.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: zeinsee - Jumat, 02 Agustus 2013

Belum ada komentar untuk "Tumpukan Sampahku Menjadi Rejekiku."

Posting Komentar