Sosok pemimpin di tubuh organisasi
politik sangatlah urgen. Karena pemimpin berperan sebagai lokomotif yang
menentukan arah dan kebijakan partai. Maka keberadaannya sangat
diperlukan untuk menuntun bawahannya menempuh perjalanan untuk sampai
kepada tujuan. Kali ini penulis tertarik untuk mengetengahkan sekilas
tentang sosok pemimpin dua belas organisasi politik di Indonesia yang
akan mengawal pertarungan politik di ajang pesta demokrasi lima tahunan
pada tahun 2014 mendatang. Siapakah sosok-sosok itu? Marilah kita kenali
satu persatu:
Petama:
Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) yaitu Surya Dharma Paloh
atau sering dipanggil Surya Paloh, ia dilahirkan di Kutaraja, Banda
Aceh, pada 16 Juli 1951. Selain menjadi pengusaha Media Group, pendiri
stasiun Metro TV, ia juga sebagai pendiri Partai Nasional Demokrat
bersama Sri Sultan Hamengkubuwono X. Di bidang politik ia pernah
menjabat sebagai anggota MPR RI selama dua periode. Latar belakang
pendidikannya, ia pernah kuliah di Fakultas Hukum Universitas Sumatera
Utara dan Fakultas Sosial Politik di Universitas Islam Sumatera Utara,
Medan.
Kedua:
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa yaitu Drs. Muhaimin Iskandar,
M.Si., politisi muda ini sering dipanggil Gus Imin atau Cak Imin, ia
dilahirkan di Jombang, Jawa Timur, pada 24 September 1966. Dalam bidang
politik selain menjabat Ketua Umum PKB, saat ini ia merangkap sebagai
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI di Kabinet Indonesia Bersatu
jilid dua. Latar belakang pendidikannya, ia sarjana Ilmu Politik lulusan
UGM, dan meraih gelar magister bidang Ilmu Komunikasi di UI.
Ketiga:
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yaitu H. Muhammad Anis Matta,
Lc., ia dilahirkan di Bone, Sulawesi Selatan, pada 07 Desember 1968.
Politisi muda Indonesia ini lulusan sarjana di bidang Hukum Islam (Islamic Law)
Al-Imam Muhammad Ibn Saud Islamic University cabang Indonesia (LIPIA).
Ia pernah mengikuti pendidikan di Lemhanas tahun 2001. Kesibukannya di
partai politik memaksanya menolak pemberian beasiswa program magister di
Saudi Arabia dan di Amerika. Karir politiknya bermula dari menjabat
sebagai Seketaris Jenderal Partai Keadilan (PK) selama empat periode,
hingga akhirnya menjadi PKS. Sebelumnya ia menjabat sebagai Wakil Ketua
DPR RI periode 2009-2014, namun akhirnya ia mengundurkan diri dari
jabatan tersebut sekaligus dari keanggotaan DPR RI untuk memfokuskan
pengabdian dirinya menjadi Presiden PKS. Sebagian orang menjulukinya
sebagai ‘Soekarno Muda’ karena kepiawaiannya dalam berpidato tanpa teks
di depan publik yang mampu menyedot perhatian, membakar semangat para
hadirin.
Keempat:
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yaitu Megawati
Soekarnoputri, ia dilahirkan di Yogyakarta, pada 23 Januari 1947. Puteri
dari Proklamator RI ini pernah mengenyam pendidikan di bidang pertanian
di Unpad dan psikologi di UI meskipun tidak sampai lulus. Karir di
bidang politik, bermua menjabat sebagai Ketua Umum PDIP yang sampai
sekarang belum tergantikan, kemudian menjabat sebagai Wakil Presiden RI
kemudian menjabat sebagai Presiden RI periode 2001 – 2004.
Kelima:
Ketua umum Partai Golongan Karya (Golkar) yaitu Ir. H. Abu Rizal
Bakrie, ia dilahirkan di Jakarta, pada 15 November 1946. Pria yang biasa
dipanggil Ical ini pernah mengenyam pandidikan di bidang teknik elektro
di ITB. Pada mulanya ia berkarir di bidang bisnis, mengelola perusahaan
Bakrie Group, sebagai pengusaha sukses ia pernah menjabat Ketua Kadin
selama dua periode 1994-2004. Di bidang politik, ia pernah menjabat
sebagai Menko Perekonomian periode 2004-2005, Menko Kesra periode
2005-2009.
Keenam:
Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yaitu Prof. Dr. Ir.
Suhardi, SS., M.Sc., lahir di Klaten, Jawa Tengah, pada 13 Agustus
1952. Ia adalah seorang akademisi yang pernah mengenyam pendidikan
magister dan doktor di Philipina. Sebelum terjun ke bidang politik ia
adalah seorang Guru Besar di kampus UGM dan sebagai Dekan Fakultas
Kehutanan di kampus yang sama.
Ketujuh:
Ketua Umum Partai Demokrat (PD) yaitu Jend. TNI (Purn) Dr. H. Susilo
Bambang Yudhoyono, ia dilahirkan di Pacitan, Jawa Timur, pada 09
September 1949. Ia pernah mengenyam pendidikan kemiliteran di Akademi
Angkatan Bersenjata RI (Akabri), master di bidang manajemen Webster
University, Missouri, Amerika Serikat, dan doktor di bidang ekonomi
pertanian IPB. Pada mulanya ia berkarir di militer kemudian berkarir di
politik pasca reformasi. Di bidang politik, karir pertamanya ia menjabat
sebagai Menteri Pertambangan dan Energi Tahun 1999 pada kabinet Gusdur.
Lalu ia menjabat sebagai Presiden RI dua periode 2004-2009 dilanjutkan
2009-sekarang.
Kedelapan:
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) yaitu Ir. M. Hatta Radjasa, ia
dilahirkan di Palembang, Sumatera Selatan, pada 18 Desember 1953. Ia
pernah mengenyam pendidikan di ITB di bidang teknik perminyakan. Karir
politiknya bermula dari menjabat sebagai Menristek periode 2001-2004,
Menteri Perhubungan periode 2004-2007, Mensesneg periode 2007-2009, dan
menjabat sebagai Menko perekonomian RI periode 2009-sekarang.
Kesembian:
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yaitu Drs. H. Suryadharma
Ali, M,Si., ia dilahirkan di Jakarta, pada 19 September 1956. Ia pernah
mengenyam pendidikan sarjana di Institut Agama Islam Negeri Syarif
Hidayatullah. Karirnya di bidang politik, ia pernah menjabat sebagai
Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 2004-2009, kemudian
menjabat sebagai Menteri Agama RI periode 2009-sekarang.
Kesepuluh:
Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) yaitu Jend. TNI (Purn)
Wiranto, ia dilahirkan di Yogyakarta, pada 04 April 1947. Ia adalah
politisi dan tokoh militer Indonesia. Karir militernya bermula dari
menjabat Pangkostrad 1996-1997, Panglima TNI 1998-1999. Sementara karir
di bidang politik bermula dari menjabat sebagai Menkopolkam 1999-2000.
Kesebelas:
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) yaitu Dr. Malem Sambat Ka’ban,
SE., M.Si. atau sering dipanggil MS Ka’babn, ia dilahirkan di Binjai,
Sumatera Utara, pada 05 Agustus 1958. Selain sebagai akademisi, ia
berkarir di politik dengan menjadi anggota DPR dan MPR. Pada tahun
2004-2009 ia menjabat sebagai Menteri Kehutanan RI.
Keduabelas:
Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) yaitu
Letjend. TNI (Purn) H. Sutiyoso, ia dilahirkan di Semarang, pada 06
Desember 1944. Ia adalah politisi dan tokoh militer Indonesia. Karirnya
di bidang politik bermula dari menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta dua
periode 1997-2007. Sementara karirnya di militer, ia pernah menjabat
sebagai wakil Komandan Jenderal Kopassus, Kepala Staf Kodam Jaya, dan
Panglima Kodam Jaya.
Itulah
sekilas tentang sosok para pemimpin organisasi politik yang akan
mengawal proses pesta demokrasi lima tahunan tahun 2014 mendatang. Dua
diantara mereka pernah dan sedang menjadi Presiden RI, yaitu: Megawati
Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono. Adakah satu dari sepuluh
orang lainnya akan menyusul menjadi presiden RI periode berikutnya? Kita
tunggu saja tanggal mainnya pada tahun 2014? ‘maybe yes maybe no’, yang jelas semuanya memiliki peluang ke arah sana.
Bila
dilihat dari faktor usia, 8 orang dari mereka berusia di atas 60 tahun, 1
orang berusia di atas 50 tahun, dan 2 orang berusia di atas 40 tahun.
Rekor pemimpin partai tertua diraih oleh Sutiyoso yaitu 69 tahun dan
rekor pemimpin partai termuda diraih oleh Muhammad Anis Matta yaitu 44
tahun.
Bila
dilihat dari faktor wilayah tanpa melihat asal suku mereka, 8 orang
dilahirkan di pulau Jawa, 3 orang dilahirkan di pulau Sumatera, dan 1
orang dilahirkan di pulau Sulawesi. Trend yang berkembang di negara
Indonesia, sejak awal kemerdekaan hingga sekarang, pemimpin di Indonesia
didominasi oleh orang yang berasal dari pulau Jawa sehingga sebagian
kalangan menyebutnya dengan istilah budaya politik ‘aristokrasi Jawa’,
kecuali B.J. Habibie yang berasal dari pulau Sulawesi.
Siapakah
yang akan menempati kursi panas di istana kepresidenan sana
menggantikan Presiden SBY 2014 mendatang? Generasi tua kah yang berasal
dari pulau Jawa dan Sumatera? atau anak muda Muhammad Anis Matta sang
‘Soekarno Muda’ akan mengikuti jejak langkah pendahulunya B.J. Habibie
yang notabene sam-sama berasal dari pulau Sulawesi? Tentu, rakyatlah
yang nanti akan memilih mereka atas izin dan bimbingan dari yang Maha
Kuasa. Semoga Dia menganugrahkan pemimpin yang adil dan amanah di negeri
sepenggal firdaus ini meminjam perkataan M. Anis Matta. Amin.