Workshop dibuka Kabag Sumber Daya Alam
Setda Kabupaten Pekalongan Dra. Hendriati, mewakili Bupati Drs. H. A.
Antono, MSi. Workshop diikuti sekitar 200 peserta yang terdiri atas
perwakilan organisasi wanita, organisasi sosial dan kepemudaan, ormas
dan unsur masyarakat lainnya.
Dalam sambutan yang dibacakan
Hendriati, Bupati berharap workshop dapat digunakan sebagai ajang untuk
melakukan kampanye cinta lingkungan serta menggalang partisipasi
berbagai pihak untuk menjaga kebersihan lingkungan dan dapat bermanfaat
dan dikelola secara baik dan benar.
Bupati mengungkapkan, sampah sampai hari
ini masih menjadi perhatian utama dan menjadi masalah yang harus
dipecahkan bersama-sama. Meningkatnya jumlah penduduk dan perubahan pola
konsumsi masyarakat mengakibatkan bertambahnya volume dan karakteristik
sampah yang semakin beragam. Pengelolaan sampah selama ini juga belum
sesuai dengan metode dan teknik pengelolaan sampah yang berwawasan
lingkungan sehingga memberikan dampak negatif terhadap kesehatan
masyarakat dan lingkungan. ”Permasalahan tersebut telah menjadi
permasalahan nasional sehingga pengelolaannya perlu dilaksanakan secara
komprehensif dan terpadu dari mulai hulu sampai ke hilir, agar
memberikan manfaat ekonomi, sehat bagi masyarakat dan aman bagi
lingkungan serta dapat mengubah perilaku masyarakat,” tutur Bupati dalam
sambutannya.
Bupati dalam kesempatan itu juga
menggambarkan kondisi persampahan di Kabupaten Pekalongan yang sampai
saat ini masih dalam kondisi sangat memprihatinkan, baik dari segi
sarana prasana maupun tingkat kesadaran masyarakat. Setiap hari
rata–rata setiap orang menghasilkan sampah sebesar 1,15 liter/hari dan
sumber sampah terbanyak adalah pemukiman dan pasar tradisional, dengan
komposisi sampah organik 75-85 % dan sisanya sampah anorganik. Sementara
jumlah penduduk Kota SANTRI sekitar 1.282.600 jiwa, sehingga total
produksi sampah di Kabupaten Pekalongan rata-rata 1.474,990 liter/hari
atau 1474,99 m3/hari. Namun, sampah yang terangkut masuk ke TPA hanya
270 m3/hari atau 18,3% dan TPA Bojonglarang, satu-satunya TPA di
Kabupaten Pekalongan saat ini kondisinya sudah overload.
Usai membuka secara resmi workshop,
Heni, begitu sapaan Hendriati, menyerahkan bantuan alat pengolah sampah
berupa satu unit mesin pencacah sampah organik kepada Direktur Bank
Sampah ”Bumi Lestari”, Masruri, empat buah komposter sampah dan enam
buah keranjang Takakura kepada Camat Wonopringgo dan Camat Karanganyar.
Workshop menghadirkan narasumber dari Dinas Pengairan Pertambangan
Kebersihan dan Pertamanan (DPPKP) dan Bank Sampah Bumi Lestari
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori renungan motivasi
dengan judul Kampanye Cinta Lingkungan Lewat Workshop Pengelolaan Sampah. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL https://zeinsee.blogspot.com/2013/05/kampanye-cinta-lingkungan-lewat.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
zeinsee - Kamis, 16 Mei 2013
Belum ada komentar untuk "Kampanye Cinta Lingkungan Lewat Workshop Pengelolaan Sampah"
Posting Komentar