Blog yang berisikan Motivasi Hidup

Renungan Akhir Tahun (Mengingat Akherat)

 
Pikirkan dan renungkanlah. Karena hanya sedikit sekali engkau mengingat akherat daripada perhatianmu terhadap duniawi. Engkau begitu mempedulikan dunia ini dan terus saja larut dalam senda guraunya, sehingga dengan mudahnya mengabaikan semua kepentinganmu nanti di akherat. Padahal Rasulullah SAW telah mengingatkan dalam sabdanya: “Ingatlah akan akherat! Sebab kalian telah lari dari mengingatnya dan lebih mencintai ajilah (duniawi)”.
Sungguh, cepat atau lambat dirimu akan berpisah dengan segala yang kau senangi dari dunia ini. Semua akan senang meninggalkanmu tanpa kau bisa berbuat apa-apa. Bahkan apa yang selama ini kau banggakan dan kuasai akan secara paksa di rampas darimu. Sebagai gantinya, engkau pun mati berkalang tanah di liang kuburan. Sehingga Imam Ali RA pernah berkata: “Mengingat akhirat merupakan obat dan kesembuhan, sedangkan mengingat dunia merupakan penyakit paling parah”. Dan ini sejurus dengan sabda Rasulullah SAW, berikut ini:
“Barangsiapa sering mengingat akhirat, niscaya maksiatnya berkurang” (HR. Ali bin Abi Thalib RA)

“Pilihlah (keuntungan) akhirat, niscaya dunia mendatangimu dalam keadaan hina (tunduk)” (HR. Ali bin Abi Thalib RA)
Sehingga sadarlah kekasihku, janganlah kau terus disibukkan dengan perkara dunia ini. Jangan pula dengan kesibukan itu kau pun lalai terhadap kewajibanmu. Atau di dalam hati dan pikiranmu hanya ada syahwat dan kenikmatan duniawi, terus mengumpulkan kekayaan dan hanya ingin terkenal di hadapan manusia. Padahal itu hanya akan membuatmu kian terhina dan celaka di hadapan-Nya.
“Perbanyaklah mengingat sesuatu yang melenyapkan semua kelezatan, yaitu kematian!” (HR. At-Tirmidzi)
Wahai kekasihku. Sesungguhnya seorang Mukmin itu adalah dia yang gemar bekerja keras hingga raganya letih. Ia terus semangat dalam memenuhi semua kebutuhan hidupnya di dunia. Namun, ia bekerja bukan untuk menumpuk harta kekayaan, tetapi sekedar memenuhi kewajibannya kepada Tuhannya. Pengabdiannya itu hanyalah sebagai upaya dalam menjaga amanah Tuhan – seperti; menjaga tubuh, akidah dan ibadah – dan bukan untuk menuruti hawa nafsu. Sehingga ia memang merasakan letih di dunia ini, tetapi punya harapan besar bahwa di akherat kelak ia pun bisa beristirahat dengan tenang di dalam Syurga-Nya.
Sedangkan lain dengan mereka yang celaka, yaitu di antara pribadi yang letih di dunia hanya demi menumpuk kekayaan dan menyenangi maksiat. Di dunia mereka ini telah sibuk dan letih, mereka terus terburu-buru dalam menikmati kesenangan dengan mengulur-ngulur tobat. Mereka juga selalu cemas kalau-kalau harta yang dengan susah payah di kumpulkan akan hilang, atau kesenangan ragawi menjadi habis (karena sakit atau tua). Bahkan nanti di akherat, ia terpaksa harus tetap sibuk dengan segala pertanggungjawaban lengkap dengan siksaan di Neraka. Sehingga selamanya akan merasakan letih dalam bekerja sia-sia, tanpa pernah beristirahat dengan nyaman.
“Orang yang berakal mengabaikan keindahan dunia kecuali sesuai dengan kebutuhannya. Begitupun seorang yang memahami akherat cenderung memalingkan dirinya kecuali demi kebenaran. Sehingga ia tidak menyibukkan diri untuk dunianya, melainkan sekedar untuk menguatkan dirinya agar bisa meniti jalan menuju akherat yang penuh ridha-Nya”
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori renungan motivasi dengan judul Renungan Akhir Tahun (Mengingat Akherat) . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://zeinsee.blogspot.com/2013/05/renungan-akhir-tahun-mengingat-akherat.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: zeinsee - Jumat, 17 Mei 2013

Belum ada komentar untuk "Renungan Akhir Tahun (Mengingat Akherat) "

Posting Komentar